Jasmine, Atlet Timnas Putri U-16 yang Tak Terima Rapor karena Banyak Absen, Putuskan Pindah Sekolah

Jasmine, Atlet Timnas Putri U-16 yang Tak Terima Rapor karena Banyak Absen, Putuskan Pindah Sekolah Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Bupati Malang H. M. Sanusi, Kajari Batu, bersama rombongan mengunjungi rumah Jasmine di Desa Kromengan, Selasa (7/1).

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Jasmine Sefia Wayne, siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batu yang sempat viral setelah memposting di instagramnya bahwa dirinya tidak mendapat rapor karena terlalu banyak absen, akhirnya memutuskan diri pindah sekolah ke SMP Negeri 3 Kepanjen, Kabupaten Malang.

Keputusan pindah sekolah itu diputuskan Jasmine saat menerima kunjungan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Bupati Malang H. M. Sanusi, Kajari Batu, perwakilan KONI Kota Batu, Komisi C DPRD Kota Batu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, dan Kabupaten Malang di rumahnya di Desa Kromengan, Kabupaten Malang, Selasa (7/1).

"Ya, setelah melalui berbagai pertimbangan, dan dua kepala daerah termasuk antar kepala dinas pendidikan sudah menyetujui, maka akhirnya Jasmine memutuskan pindah ke SMPN 3 Kepanjen," ujar H. Khamim Tohari, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu yang turut dalam rombongan.

Sedangkan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berpesan kepada Jasmine agar selain berprestasi di bidang olahraga, ke depannya juga harus memperhatikan pendidikannya.

Seperti diketahui, Jasmine yang juga salah satu anggota Timnas Putri U16 ini memposting di instagramnya kalau dirinya tidak dapat rapor karena terlalu banyak absen. Padahal, dia sedang membela negara dan mengharumkan nama Kota Batu.

Menanggapi persoalan itu, Sudiono, Kepala SMPN 2 Batu mengatakan Jasmine termasuk siswa yang aktif mengikuti kegiatan sepak bola dalam berbagai kejuaraan, dan sekarang bergabung dalam club Arema FC.

Akibat seringnya mengikuti pertandingan dan latihan sepak bola, yang bersangkutan sering izin tidak masuk sekolah, khususnya dalam Semester Gasal Tahun Pelajaran 2019/2020 yang menyebabkan banyak nilai tugas, ulangan/penilaian harian yang tidak terpenuhi. Sehingga, di Rapor Semester Gasal banyak nilai yang di bawah KKM dan bahkan kosong.

Sudiono mengungkapkan, pihaknya telah memanggil dan memberikan kesempatan kepada Jasmine untuk memenuhi tugas dan ulangan yang belum terselesaikan, tetapi kurang direspons. Ia juga mengatakan telah memberitahukan permasalahan ini kepada orang tuanya.

"Pada saat siswa dan orang tuanya diundang ke sekolah pada hari Kamis, 2 Januari 2020, terucap pernyataan dari orang tua Jasmine, kalo ia lebih berat ke latihan sepak bola daripada kegiatan sekolah. Sehingga berdasarkan hal ini, untuk kebaikan Jasmine agar kegiatan sepak bola dan pendidikannya sama-sama berjalan, pihak manajemen sekolah menyarankan Jasmine ikut homeschooling atau Program Kesetaraan atau kejar paket B," terangnya.

Tetapi rupanya terjadi miss komunikasi, sehingga itikad baik dari pihak sekolah kurang dapat dipahami, sehingga kabar yang beredar Jasmine dikeluarkan dari SMP Negeri 2 Batu. "Padahal kondisinya tidak seperti itu, dan sampai hari ini Jasmine masih berstatus sebagai siswa SMP Negeri 2 Batu," tuturnya.

Untuk diketahui, Jasmine sendiri telah masuk Timnas Putri U16 untuk mengikuti piala AFF di tahun 2017. Kemudian di tahun 2018, masuk Timnas Putri U16 untuk Piala AFF di Palembang. Pada tahun 2018, ia masuk Timnas Putri U16 untuk kualifikasi AFC di Kyrgistan. Kemudian di tahun 2019 membawa Bangka Belitung juara 3 Menpora Cup Nasional. Lalu di tahun 2019, ia membawa tim Putri Cendil juara 1 Pertiwi Regional Babel dan di tahun 2019 masuk tim Arema FC Putri di Liga 1 Putri. (asa)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO