​Masa Pandemi Covid-19, Begini Tips Psikolog agar Tetap Sehat Mental

​Masa Pandemi Covid-19, Begini Tips Psikolog agar Tetap Sehat Mental Indartik, M.Psi.

"Semisal situs resmi pemerintah serta organisasi kesehatan bisa menjadi alternatif tepat untuk memperoleh informasi. Batasi pencarian berita dan hindari paparan berita yang menyebabkan kecemasan. Tidak semua hal tentang kita harus tahu," sebutnya mencontohkan.

"Selain itu, fokuslah pada informasi tentang rencana dan langkah-langkah praktis melindungi diri sendiri dan keluarga. Jika mendapatkan berita yang menyebabkan kekhawatiran, cek ke situs berita resmi dari platform otoritas kesehatan resmi," imbaunya.

"Temukan hal-hal positif yang menumbuhkan rasa optimis melalui pemberitaan tentang cerita positif pasien yang berhasil sembuh, gambar positif atau apapun yang berhubungan dengan covid19," saran seorang Psikolog di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Kabupaten ini.

Di sisi lain, jika muncul keinginan untuk mengakses internet, ia meminta agar dialihkan untuk menjalin hubungan dengan keluarga atau teman yang tinggal berjauhan. Tujuannya, untuk menambah informasi di luar isu , misalnya resep memasak, mencari ide permainan edukatif untuk anak, dan lain-lain

"Masyarakat harus tetap sehat mental di tengah kondisi seperti ini. Waspada boleh, panik jangan," timpalnya.

Kata dia, bila terlalu stres is, maka akan menyebabkan imunitas turun sehingga mudah terinfeksi. Beberapa langkah yang dianjurkan oleh Ikatan Psikolog Indonesai untuk tetap sehat mental di masa pandemi ini.

Di antaranya, menjaga asupan makanan dan cukup tidur, sehingga fungsi tubuh serta fungsi psikis berkenaan dengan tetap terjaga dengan baik. Tetap aktif bisa dilakukan dengan olah raga ringan, menjalankan rutinitas seperti keadaan non krisis dan tetap beraktivitas dengan tetap memperhatikan anjuran pemerintah.

"Perkuat hubungan dan dukungan sosial, social distancing bukan berarti memutus hubungan secara total. Anda bisa tetap terhubung dengan orang terdekat dengan memanfaatkan media teknologi komunikasi seperti telepon, video call, untuk bertukar kabar dan saling memberikan semangat dan memberikan dukungan satu sama lain," beber Indartik.

Ia juga menyarankan agar masyarakat bisa membatasi melihat televisi dan media sosial. Sebab, banjirnya informasi dari berbagai media, jika tidak terkontrol akan mengganggu fungsi kognitif dalam pemecahan masalah. Selain itu, juga bisa mengganggu pengambilan keputusan serta menyebabkan kecemasan berlebihan.

"Dapatkan informasi dari sumber terpercaya. Terdapat beberapa situs resmi pemerintah dan organisasi profesi yang bisa diakses," imbuhnya lagi.

Saat pembatasan aktivitas di luar rumah, ia memberikan saran beberapa hal yang bisa dilakukan, yakni mengerjakan hal-hal yang dulu belum sempat dikerjakan. Semisal bersih-bersih rumah, bermain dengan buah hati, mendekatkan diri pada keluarga, membaca buku yang belum sempat terbaca, mengerjakan hobi yang sempat terhenti, mencoba resep masakah baru.

Selain itu, berusaha menemukan sisi positif dari peristiwa sekarang ini agar membuat masyarakat menjadi lebih tenang. Yakinkan diri sendiri dan orang-orang di sekitar bahwa bersama-sama akan mampu melewati situasi ini dan tidak sendirian.

"Di samping itu, gunakanlah waktu luang untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME. Berbagi hal-hal yang positif, membangun impian yang positif, melatih emosi dengan mencari sisi positif dari situasi saat ini. Kemudian, memperkuat harapan dan optimisme bahwa pandemi ini akan berakhir dan lain-lain. Melakukan relaksasi di rumah juga akan membantu anda untuk meredakan tekanan emosional," paparnya

"Jika muncul gejala seperti perasaan tertekan, kecemasan berlebih, insomnia, dan lain-lain akibat kondisi pandemi sekarang ini, segera hubungi dan cari dukungan tenaga profesional seperti , psikiater ataupun tenaga profesional lain," tutup Indartik yang juga lulusan S1 Psikolog Universitas Negeri Semarang (Unes) tersebut. (gun/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO