
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Isu kurang sedap terkait dengan pengadaan portabel seng di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan ramai di media sosial. Sejumlah netizen mengungkapkan adanya indikasi penyimpangan pada proyek tersebut, karena tiap satu unit portabel seng dianggarkan Rp 5 juta.
Angka ini dinilai terlalu mahal, mengingat bahan dan bentuk meja untuk menempatkan tandon cuci tangan itu cukup sederhana.
Terkait hal ini, Kepala DLH Heru Ferianto saat dikonfirmasi HARIAN BANGSA melalui selulernya membenarkan harga tiap portabel seng tersebut Rp 5 juta. Menurutnya, pengadaan portabel seng itu bersumber dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 373 juta.
"Dana tersebut dipergunakan untuk pengadaan portabel seng sebanyak 30 unit, di mana anggaran per unitnya Rp 5 juta. Jadi total anggaran untuk pengadaan portabel seng Rp 150 juta," jelasnya.
Sedangkan sisa anggaran Rp 223 juta, lanjut Heru, dipergunakan untuk pengadaan sabun cuci tangan sebanyak 1.800 jerigen @5 liter. Sabun tersebut dipergunakan sampai akhir tahun.
"Mungkin orang yang memposting di FB itu hanya menghitung total anggaran Rp 373 juta rupiah dibagi 30 unit portabel seng," jelasnya.
Ia menegaskan dalam pengadaan barang tersebut, pihaknya sudah mewanti-wanti para Kabid di DLH untuk tidak main-main dalam melakukan kegiatan pengadaan barang. Yakni agar semua dilakukan sesuai dengan analisa dan acuan harga satuan yang sudah ditentukan pemerintah.
"Namun, kami juga tetap menghargai masukan masyarakat maupun siapa saja selama ini konstruktif dalam terselenggaranya pelayanan," tambahnya. (bib/par/rev)