Pipa Pertamina EP Cepu Putus

Pipa Pertamina EP Cepu Putus Kondisi pipa yang putus akibat tergerus air hujan. (Eky Nurhadi/BangsaOnline.com)

BOJONEGORO (BangsaOnline) - Pipa penyaluran minyak mentah dari wilayah sumur minyak tua Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, menuju kilang Pusat Penampungan Produksi (PPP) Menggung, Cepu, Blora, Jawa Tengah putus. Akibatnya, pipa besi dengan diameter 5 dim itu menyemburkan minyak mentah, Jumat (20/2).

Pipa minyak mentah itu milik PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 Field Cepu selaku pemegang wilayah pertambangan sumur tua Kawengan di Kecamatan Kedewan. Setiap hari minyak mentah atau biasa disebut oleh masyarakat setempat sebagai lantung itu disalurkan melalui pipa tersebut.

Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian

Putusnya sambungan pipa itu lantaran sebelumnya jalan raya poros Kecamatan Kasiman-Malo, tepatnya di kawasan Desa Tambakmerak, Kecamatan Kasiman, tergerus air hujan hingga meluber ke jalan.

Karena tidak kuat menahan hempasan air hujan serta beban kendaraan yang melintas, tanah yang berada di pinggir jalan raya merekah dan longsor bersamaan dengan pipa yang tertanam di pinggir jalan tersebut. Saat itu pula sambungan pipa terputus dan menyemburkan minyak mentah di pinggir jalan.

“Pipa minyak mentah itu putus dan menyembur ke mana-mana,” ujar Nurwadi, warga setempat.

Baca Juga: APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik

Setelah kejadian itu, warga banyak yang mendatangi lokasi untuk melihat semburan minyak mentah. Namun, mereka tidak berani menutup atau menghentikan semburan karena khawatir berbahaya. Warga lainnya melaporkan kejadian itu pada pihak desa karena khawatir minyak mentah yang keluar deras dari pipa itu terbakar.

"Setelah mendapat laporan dari warga, Kepala Desa Tambakmerak langsung melihat lokasi dan menghubungi pihak terkait (Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, red) agar segera mendapatkan penanganan," ujar dia.

Kades Tambakmerak, Susanto membenarkan perihal tersebut. Tapi, untuk saat ini sambungan pipa yang terputus akibat longsoran jalan raya poros antar kecamatan sudah disambung operator pengelola lapangan minyak.

Baca Juga: SMAN 1 Tuban Juarai Kompetisi Student Company Regional EMCL

"Kalau tidak salah kemarin itu kurang lebih sekitar satu jam pipa itu bisa tersambung lagi. Kini jalur minyak (Pipa, red) itu sudah kembali normal seperti semula," papar Susanto

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Public and Staf Relations PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Aulia Arbiani belum bisa memberikan tanggapan.

Pipa penyalur minyak mentah itu sudah kembali terpasang. Namun, longsoran tanah masih tampak berantakan tak karuan lantaran belum diperbaiki. Tak hanya itu, lantung di sekitar lokasi juga banyak yang tercecer dan menimbulkan bau tidak sedap. Tak jarang pula setiap pengendara yang melintas herhenti sejenak untuk melihatnya.

Baca Juga: 200 Pemuda Ring 1 Blok Cepu Gelar Demo, Ini Beberapa Tuntutannya

Produks minyak mentah di kawasan sumur minyak tua di wilayah Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, mencapai 700 barel per hari (bph). Produksi tersebut dihasilkan lebih dari 200 sumur yang tersebar di wilayah Kecamatan Malo dan Kedewan.

Setiap satu sumur itu mampu menghasilkan sekitar 10 hingga 30 barel per hari. Kegiatan pengeboran minyak di lapangan dilakukan kelompok penambang minyak tradisional berjumlah sekitar 20 sampai 40 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO