BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dua kelompok perguruan silat di Kabupaten Blitar terlibat bentrok pada Senin (3/5/2021) malam. Akibat kejadian tersebut, 2 orang mengalami luka-luka.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, permasalahan ini sebenarnya dipicu hal sepele. Awalnya pesilat dari PSH Winongo memasang banner ucapan Hari Raya Idul Fitri di depan rumah anggotanya di Jalan Ruruwadang - Kebonsari Kecamatan Kademangan. Namun banner tersebut tiba-tiba diturunkan oleh anggota PSH Terate tanpa alasan.
Baca Juga: Khofifah Didoakan Lanjut sebagai Gubernur Dua Periode oleh Pendekar Pagar Nusa se-Jatim
"Ini diawali karena faktor ego. Ada kelompok yang merasa lebih banyak entitasnya. Sehingga spanduk itu diturunkan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya gesekan," ujar Leo.
Tak hanya menurunkan banner, mereka sempat menggeruduk rumah anggota PSH Winongo yang juga dijadikan sebagai basecamp. Para pesilat PSH Terate juga melempar batu ke arah basecamp.
Tersulut emosi, dan mengetahui warga PSH Terate cukup banyak, warga PSH Winongo melakukan perlawan dengan lemparan batu. Akibatnya ada dua orang mengalami luka karena lemparan batu. Sedangkan kondisi TKP terlihat berantakan. Sejumlah batu dan kayu nampak berserakan di halaman rumah.
Baca Juga: Pulang Ngopi, Pemuda Sidoarjo jadi Sasaran Pengeroyokan Puluhan Anggota Pencak Silat
Aksi kedua kelompok ini berhasil dibubarkan oleh polisi yang datang ke TKP. Selanjutnya polisi membawa sekitar 27 orang warga PSH Winongo untuk dimintai keterangan di Polsek Lodoyo Barat. Sedangkan dari warga PSH Terate sebanyak 40 orang dibawa ke Mapolres Blitar.
"Kita periksa 28 orang, namun sudah kita pulangkan. Mereka semua berstatus saksi. Kita sudah mengantongi data siapa yang signifikan memobilisasi pemicu gesekan tersebut," tegasnya.
Dengan banyaknya komunitas perguruan silat di Blitar dan dengan kelonggaran aktivitas, kapolres berharap mereka turut menjaga kamtibmas.
Baca Juga: Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Seorang Pesilat di Banyuwangi Meninggal Dunia
"Hukum harus ditegakkan dalam persoalan ini. Ini tidak boleh terjadi lagi. Komunitas pencak silat di Blitar ini banyak. Silakan beraktivitas, tapi tetap jaga kamtibmas. Itu yang penting. Jangan kita memaksakan kehendak karena merasa paling besar dan menindas yang minoritas," kata Leonard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News