BangsaOnline - Masih ingat dengan kasus pemerkosaan seorang wanita di bus yang terjadi di India tahun 2012 silam? Saat itu seorang mahasiswi berusia 23 tahun bernama Jyoti Singh jadi korban pemerkosaan usai menonton bioskop di pinggiran kota New Delhi bersama kekasihnya.
Berada di sebuah bus saat malam hari, tiba-tiba ada lima orang pemuda yang mendekati Jyoti dan kekasihnya. Lima orang itu langsung memukul pacar Jyoti dan melemparnya ke luar bus. Jyoti yang ada di dalam bus berusaha melawan kelima orang itu tapi dia malah jadi korban perkosaan. Tak hanya diperkosa, Jyoti juga dihajar sampai sekarat.
Baca Juga: Terseret Dugaan Kasus Penyekapan dan Pemerkosaan Pada Buzzernya, Ketua PSI Jakbar Mengundurkan Diri
Puas mengambil kegadisan Jyoti dan membuatnya babak belur, para pemuda kurang ajar itu melemparnya ke jalanan dan tak lama perempuan malang itupun tewas. Kematian Jyoti dan kasus pemerkosaan bus yang tragis ini memicu gelombang amarah besar-besaran di India. Setelah ditangkap, kelima tersangka pemerkosa langsung dijatuhi hukuman mati.
Namun tahukah kamu, salah satu tersangka yakni Mukesh Singh sama sekali tak menyesal melakukan aksi biadab itu. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Mukesh malah memberikan pernyataan yang mampu membuat dirimu emosi berat. Dengan percaya diri, Mukesh menyatakan jika perempuan yang harus disalahkan jika dia jadi korban pemerkosaan, seperti dilansir Daily Mail.
"Aksi perkosaan itu karena sebab-akibat. Perempuan baik-baik tak akan keluar rumah lepas pukul 21.00 malam. Karena itu perempuan punya tanggung jawab lebih besar daripada pria jika ada perkosaan. Korban perkosaan harusnya tak melawan, dia harusnya diam saja saat diperkosa. Seandainya dia diam, kami akan menurunkan dia ke jalan setelah selesai diperkosa. Kami hanya akan melukai kekasihnya," papar Mukesh panjang lebar.
Baca Juga: Kasus Pencabulan Belasan Santri di Trenggalek, Polisi Segera Lakukan Gelar Perkara
Mendapatkan hukuman mati, Mukesh malah berpendapat jika hal itu tak efektif dalam menangkal aksi perkosaan di India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News