Lebih lanjut, Munir mengatakan, Kemenag Tuban mengajak seluruh elemen masyarakat jangan menjadikan agama sebagai alat politik (depolitisasi agama) sesuai kepentingan pribadi dan golongan. Sehingga, agama bisa menjadi inspirasi untuk mendidik manusia yang baik dan berbudi luhur kepada sesama.
"Agama mengatur pribadi seseorang untuk menjadi lebih baik bagi dirinya maupun orang lain. Jadi agama untuk membina umat bukan yang lain. Jangan sampai agama ini dijadikan sebagai alat politik," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Koordinasi Agama Konghucu, Bambang Joko Santoso sangat mengapresiasi dengan diselenggarakannya kegiatan ini.
"Kegiatan ini sangat positif dan dibutuhkan umat klenteng, kedepan semoga ada kegiatan-kegiatan semacam ini, selalu bersatu dan guyub selamanya," ujarnya.
Terpisah, Kepala Paroki Gereja Katolik Santo Petrus Tuban, RD. Agustinus Kurnia Wijayanto dalam sambutannya mengatakan, perbedaan itu anugerah yang harus dirawat dan di jaga.
"Masing-masing individu wajib memahami dan sadar arti toleransi," tuturnya. (gun/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News