Pembangunan Pariwisata di Era Digital Berbasis Alokasi Dana Desa

Pembangunan Pariwisata di Era Digital Berbasis Alokasi Dana Desa Tim pengabdian masyarakat UPN Veteran Jatim saat melakukan sosialisai.

Oleh: Bayu Priambodo

Pariwisata sebagai suatu industri dapat diasumsikan sebagai salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat, terutama dalam penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan merangsang munculnya sektor informal seperti aneka makanan khas, cendera mata, kerajinan tangan, jasa pemandu wisata dan transportasi.

Pelaksanaan pembangunan daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan pendayagunaan potensi- potensi yang dimiliki secara optimal. Sektor pariwisata di Indonesia saat ini dinilai efektif peranannya dalam menambah devisa negara. 

Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan kebutuhan pariwisata, tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia. Pertumbuhan kebutuhan manusia akan pariwisata menyebabkan sektor ini dinilai mempunyai prospek yang besar di masa yang akan datang. 

Sektor pariwisata mampu menghidupkan ekonomi masyarakat di sekitarnya, pariwisata juga diposisikan sebagai sarana penting dalam rangka memperkenalkan budaya dan keindahan alam daerah terkait

Salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata dan sedang berkembang adalah Kabupaten . Objek wisata Kabupaten dapat dikategorikan menjadi empat jenis antara lain: Wisata alam, wisata seni dan budaya, wisata heritage serta wisata buatan.

Sedangkan menurut prioritas pengembangan dibedakan dalam dua jenis yaitu : wisata unggulan dan wisata alternatif, menurut spot wisata dibagi menjadi 5 yaitu : Wisata alam, wisata buatan, wisata heritage, wisata kuliner dan wisata budaya. 

Potensi wisata kabupaten terutama bagi wisatawan domestik sangat populer bagi masyarakat diluar kabupaten , sehingga banyak calon wisatawan yang penasaran untuk mencoba berwisata dan liburan di . Hal ini membuat Kabupaten memiliki potensi besar dalam pengembangan destinasi wisata yang ramai dan bertaraf nasional.

Demi keberhasilan industri wisata heritage maka dibutuhkan keterlibatan masyarakat untuk mendukung wisata heritage di Desa Kwatu, . Namun pada kenyataannya dukungan masyarakat dalam pengembangan wisata masih rendah karena kurang terkenalnya wisata heritage di desa Kwatu. 

Proses pengembangan desa wisata dalam prakteknya menghadapi berbagai permasalahan, secara umum permasalahan yang terjadi yaitu tidak dioptimalkannya peran masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya merasa kurang memiliki rasa bangga terhadap pariwisata yang ada di desanya, tetapi juga masyarakat tidak mendapatkan keuntungan. 

Adanya permasalahan ini. tim pengabdian masyarakat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melakukan sosialisasi bagaimana mengelola alokasi dana desa untuk pembangunan pariwisata di Desa Kwatu Kabupaten .

Masyarakat Desa Kwatu sangat antusias saat diberikan pelatihan bagaimana mengelola alokasi dana desa dalam proses pembangunan pariwisata. Selama ini mereka mengira bahwa dana desa hanya bisa digunakan untuk satu desa saja namun ternyata penggunaan alokasi dana desa bisa digunakan dengan cara join dengan desa lain. 

Tentu dengan adanya hal ini lebih memudahkan dari segi dana karena modalnya bukan berasal dari satu desa saja melainkan bisa dari beberapa desa. Selain memberikan bahwa anggaran dana tidak hanya berasal dari satu desa saja tim pengabdian Veteran Jawa Timur juga memberikan pelatihan bagaimana menggunakan media sosial sebagai sarana untuk promosi. 

Tidak dipungkiri bahwa saat ini media sosial sangat memberika dampak yang besar bagai promosi pariwisata. Sudah banyak contoh tempat wisata dadakan yang menjadi viral lalu banyak wisatawan yang berkunjung kesana. Sehingga ini akan menjadi salah satu tempat promosi yang murah dan mudah untuk pengembangan pariwisata.

Penulis adalah Dosen Administrasi Publik Veteran Jawa Timur

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO