Evaluasi Jokowi Jelang Lengser: Judi Online, Pornografi, Narkoba, Demokrasi, dan Hukum

Evaluasi Jokowi Jelang Lengser: Judi Online, Pornografi, Narkoba, Demokrasi, dan Hukum Presiden Joko Widodo. Foto: Reuters/CNN

Yang memilukan, mayoritas korban judi online itu adalah anak muda di bawah usia 17 tahun. Berarti nasib bangsa kita ke depan sangat suram karena anak-anak muda yang nota bene calon pemimpin justru terbiasa dengan perjudian.

Begitu juga pornografi. Di media sosial - seperti Facebook - kontens pornografi semakin marak dan vulgar. Video dan foto wanita telanjang - membuka celana dalam dan BH di bak mandi – bercumbu dengan laki-laki tanpa sensor merajalela.

Anak muda putri pun lagi-lagi banyak jadi korban. Banyak kasus asusila, seperti pemerkosaan dan pencabulan dilakukan oleh pria tak bertanggungjawab. Yang mengaku melakukan itu setelah menonton video porno di Facebook atau media sosial.

Ironisnya, sampai sekarang pemerintah tak ada upaya serius untuk menyetop maraknya pornografi di Facebook atau media sosial. Tak jelas, apa motif pemerintah sehingga terkesan membiarkan atau tak peka terhadap pornografi itu.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku sudah menyampaikan pengaduan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dipimpin Menteri Budi Arie. Tapi sampai sekarang kementrian yang dipimpin relawan Jokowi itu belum memberikan solusi berarti.

Dr Aris Adi Laksono, anggota KPAI, kepada BANGSAONLINE mengaku hanya mendapat janji. Akan diberi password pemblokiran. Tapi sampai tulisan ini dinaikkan belum ada jawaban kongkrit.

“Masih proses persetujuan,” kata Aris Adi Laksono kepada BANGSAONLINE, Sabtu (25/5/2024).

Menurut Aris, KPAI juga menyampaikan pentingnya pembatasan game online ke Kemenkominfo dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Tapi lagi-lagi seperti angin lewat.

Belum lagi bisnis narkoba. Yang semakin meluas. Bisnis obat terlarang perusak mental anak muda itu kini tidak hanya menyasar orang berduit perkotaan. Tapi juga masuk ke pelosok desa di pedalaman. 

Bahkan di beberapa desa bisnis narkoba tak ubahnya jual-beli rokok eceran. Transaksinya terbuka dan melibatkan semua usia, termasuk anak-anak.

Tapi lagi-lagi pemerintah tak ada upaya serius menangani bisnis haram yang akan menghancurkan anak muda kita itu. Yang terdengar nyaring justru makin banyak oknum aparat terlibat dalam bisnis haram tersebut.

Itulah sederet problem bangsa kita yang sangat krusial. Yang, diakui atau tidak. telah diwariskan pemerintah selama ini. 

Memang problem krusial - khusus narkoba, judi online dan pornografi, tak hanya terrjadi pada era Jokowi. Pada pemerintahan sebelumnya juga mulai ada. Tapi judi online, pornografi di media sosial dan narkoba itu sangat marak pada 10 tahun atau 5 tahun terakhir ini. 

Semoga pemerintahan baru punya kepedulian dan itikad baik untuk menangani sekaligus memperbaiki bangsa ini.

Diakui atau tidak, nasib bangsa ini sangat ditentukan oleh para pemimpinnnya. Kita berdoa semoga pemimpin yang baru punya komitmen untuk meninggalkan yang baik. Bukan sebaliknya.

Karena akan terukir dalam sejarah bangsa yang tak akan pernah terhapus, oleh manipulasi sejarah sekalipun.

Wallahua’lam bisshawab. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO