SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin yang menjadi program andalan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) belum sepenuhnya diindahkan. Terbukti, seorang pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menjalani rawat inap di RSUD Abdoerrahem Situbondo malah diusir pulang oleh oknum dokter berinisial TM, dalam kondisi masih sakit.
Pasien bernama Supiyono (51), asal Desa Paowan Kecamatan Panarukan, disuruh pulang karena dianggap sudah terlalu lama, yakni 17 hari, menjalani rawat inap di Ruang Dahlia RSUD Abdoerrahem Situbondo.
Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, RSAR Situbondo Belanja EEG dan Mesin Anestesi dari DBHCHT 2024
"Dokternya bilang suami saya sudah terlalu lama opname. Bisa membuat rumah sakit jadi tekor (rugi, red). Saya terkejut dokternya bilang begitu. Makanya meski masih belum sembuh, terpaksa kemarin suami saya bawa pulang," kata Suraena (43), istri Supiyono saat ditemui di rumahnya, kemarin (1/4)
"Dokternya menyuruh pulang itu waktu ngontrol ke ruangan. Sakit hati saya dengar dokternya bilang begitu. Tapi saya diam karena saya memang orang tidak punya," timpal Suraena melanjutkan sambil memegangi tangan suaminya yang hanya bisa tergeletak di atas kasur.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum dibawa ke RSUD, Supiyono awalnya hanya mengeluh sesak nafas. Saat itu dia dibawa ke Puskesmas Panarukan untuk berobat.
Baca Juga: RSAR Situbondo Dapat Peralatan Medis Canggih
Selang dua hari, penyakit Supiyono kambuh dan dibawa lagi ke Puskesmas. Saat itu pihak Puskesmas menyarankan Supiyono untuk dirawat inap. Seketika itu keluarganya membawa Supiyono ke RSUD Situbondo.
"Awalnya opname 4 hari, setelah itu dibawa pulang. Tapi beberapa hari kemudian kambuh lagi dan dibawa lagi ke RSUD Situbondo. Tapi waktu itu kumatnya lain, suami saya tiba-tiba mengalami stroke," papar Suraena dengan mata berkaca-kaca.
Pengamatan BANGSAONLINE.com, sejak dibawa pulang dari rumah sakit, Supiyono kini dirawat sendiri oleh istri dan sanak keluarganya. Kondisi bapak 4 anak itu tampak memprihatinkan.
Baca Juga: Upaya Naik Kelas C, RSUD Besuki Situbondo Bangun Instalasi Laundry
Supiyono kini hanya bisa tergolek lemah di dalam rumahnya, yang hanya berdinding anyaman bambu dalam kondisi stroke dan menderita kebisuan yang baru dideritanya setelah empat hari menjalani perwatan di RSUD Abdoerrahem Situbondo, selain penyakit jantung dan penyakit paru-paru.
Selain mengalami kebisuan, Supiyono yang menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi penjual cangkokan tanaman keliling itu kini juga mendadak stroke. Keinginan keluarganya agar Supiyono bisa sembuh dari penyakitnya jadi menipis, setelah diusir oleh oknum dokter berinisial T dari RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
Sementara saat dihubungi, Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, Dwi Herman Susilo membantah telah mengusir Supiyono.
Baca Juga: Bupati Situbondo Beli Ambulans Baru Senilai Rp 1,6 Miliar untuk RSUD Abdoer Rahem
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak ruangan tempat pasien dirawat dan dokter yang merawat. Tidak ada pengusiran, karena pasien sudah memungkinkan untuk dibawa pulang dan hanya perlu kontrol sambil berobat jalan," kata Dwi Herman, saat dikonfirmasi via saluran telepon.
Meski begitu, lanjut Dwi Herman, pihaknya akan melakukan klarifikasi lebih detail terhadap dokter yang menangani pasien Supiyono. Sehingga, nantinya dapat diketahui kenapa ada kesan pengusiran pasien dari rumah sakit. Tak hanya ke dokter saja, klarifikasi juga akan dilakukan ke pihak keluarga pasien.
"Kadang paket pelayanannya memang sudah habis atau yang lain. Cuma mestinya memang ada hal-hal yang tidak perlu disampaikan kepada keluarga pasien. Makanya kami akan klarifikasi dulu, biar semuanya jelas," pungkas Dwi Herman Susilo. (had/rev)
Baca Juga: Cegah Virus Varian Baru, Pemkab Situbondo Larang Pesantren Terima Kunjungan Wali Santri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News