Demo Fornt Pancasila di depan gedung negara Grahadi Surabaya.
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Front Pancasila Jawa Timur meyakini ada gerakan masif kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pernyataan itu disampaikan Koordinator Front Pancasila Jatim, Arukat Jaswadi dalam aksi menolak kebangkitan PKI di depan gedung DPRD Jatim maupun di depan gedung negara Grahadi.
"Ada enam fakta dan gambaran yang mulai dilakukan PKI secara sistematis untuk bisa bangkit. Ini indikasi mereka masih ada dan mencoba kembali eksis," tegas dia, Kamis (28/4).
BACA JUGA:
- Situs Persada Sukarno Minta Pemerintah Bentuk Tim Kajian Hari Peristiwa G30S/PKI
- Aksi Damai DPW FPI Tolak LGBT Direspons Positif DPRD Pamekasan
- Ciri Utama PKI Pembohong, Pintar Membalik Fakta, Kiai Asep Minta Pancasila Jangan Diperas
- Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Bupati Lamongan Ajak Masyarakat Wasapadai Paham Komunis
Arukat menguraikan enam fakta dan gambaran strategi PKI untuk bisa bangkit kembali. Pertama, PKI berjuang memperebutkan pengakuan secara de jure melalui pencabutan Tap MPRS No XXV/1966, gugatan class action eks PKI yang difasilitasi oleh LBH, ELSAM, kepada negara di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Agustus 2005.
Mereka mengklaim jumlah korban PKI selama orde baru mencapai 20 juta orang dengan tuntutan kompensasi perorang sebesar Rp 2,5 miliar. Namun tuntutan tersebut ditolak oleh PN Jakarta Pusat.
Kedua, PKI berupaya menunggangi Komnas HAM untuk bisa bangkit dengan membentuk tim ad hoc '65. Ketiga, PKI coba bermanuver dengan cara menginfiltrasi di bidang pendidikan.
Keempat, kader PKI mencoba bermanuver di bidang budaya, yakni menggelar festival belok kiri di Taman Ismail Marzuki. Kelima, PKI berupaya menempuh jalur hukum international "People Tribune Tahun 2015 di Den Haag". Keenam, PKI melakukan simposium (seminar) pada 18-22 April 2016 dengan tema membedah tragedi '65.
Anggota DPRD Jatim dari Fraksi NasDem-Hanura, Gatot Sutantra yang menemui massa aksi dari Front Pancasila Jatim mengaku bisa memahami dengan kekhawatiran para demonstran. Dirinya juga melihat ada gelagat kebangkitan PKI.
"Saya juga melihat gelagat kebangkitan PKI. Contoh kecil, sejumlah orang sudah berani mengakui dirinya keturunan PKI dan memakai simbol-simbol PKI. Ini nyata bukan kekhawatiran tanpa alasan. Saya harap pemerintah lebih bersikap tegas menyikapi hal ini," pungkas Wakil Ketua FKPPI Jatim itu. (mdr/eko/mid/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
