GRESIK, BANGSAONLINE.com - Desakan masyarakat Kabupaten Gresik, khususnya mereka yang tinggal di perkotaan, agar Pemkab Gresik merelokasi TPA (tempat pembuangan akhir) sampah Ngipik, kandas. Sebab, rencana Pemkab Gresik membangun TPA pada tahun 2016 untuk pengganti TPA Ngipik gagal. Sebab Pemkab Gresik gagal mendapatkan lahan untuk relokasi TPA Ngipik.
"Kami tidak jadi membangun TPA untuk pengganti TPA Ngipik," kata Kepala BLH (Badan Lingkungan Hidup) Pemkab Gresik, Sumarno kepada BANGSAONLINE.com, kemarin.
Baca Juga: Datangi TPA Ngipik, Bupati Gresik Bagikan Paket Sembako kepada Ratusan Pemulung
Dijelaskan Sumarno, Pemkab melalui Bagian Pemerintahan pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran Rp 10 miliar untuk tanah TPA pengganti TPA Ngipik pada 2016 lalu. Sedikitnya, ada dua lahan yang direncanakan untuk pembangunan TPA tersebut. Pertama, adalah lahan di Desa Banyutengah Kecamatan Panceng, dengan luas 20 hektar. Sedangkan lahan kedua, di wilayah Kecamatan Kedamean yang luasnya juga puluhan hektar.
"Karena TPA batal dibangun, anggaran Rp 10 miliar tidak terserap, sehingga menjadi SILPA (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran)," jelas Sumarno.
"TPA baru nanti akan menggunakan konsep pusat pendidikan sanitasi dan LH (lingkungan hidup)," paparnya.
Baca Juga: 2019, DPRD Gresik Wajibkan DLH Sudah Punya TPA Sampah
Di sana, tambah Sumarno, juga akan dibuat sarana outbond dan dibuat wahana keaneka ragaman hayati, untuk pembuatan kompos dan bio gas. "Konkretnya pendidikan dan wisata," pungkasnya.
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan pada BLH Pemkab Gresik Joyo Prawoto kepada BANGSAONLINE.com menyatakan, sesuai rencana awal, lahan TPA baik di wilayah Gresik Utara maupun Selatan kisaran 60 hektar.
Rencana awal, pembangunan kedua TPA tersebut akan rampung pada tahun 2016. Sebab, pada tahun 2017 pinjam pakai lahan PT. SI (Semen Indonesia) untuk penampungan sampah masyarakat Gresik habis.
Baca Juga: Pemkab Gresik Gagal Raih Adipura, PDIP: Pemkab Tidak Serius Buat TPA
"Karena kami gagal bangun TPA di tahun 2016, maka konsekuensinya kami akan lakukan perpanjangan pinjam pakai lahan SI di TPA Ngipik," ungkap Joyo. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News