Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (9): Jam Matahari sebagai Penunjuk Waktu Sholat

Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (9): Jam Matahari sebagai Penunjuk Waktu Sholat Bagian masjid yang masih orisinil (bercat hijau), serta tampak perbedaan pada atap bangunan lama dan yang baru direnovasi. foto: YUDI A/ BANGSAONLINE

“Rumah induk ini memiliki model atap rumah joglo pada umumnya, lalu bagian ujung-ujung atap terdapat relief yang menyerupai tanduk,” tandasnya.

Ada yang unik jika meperhatikan sekeliling Masjid At Taqwa ini. Sebanyak 30 rumah model lama (kuno) sengaja dibangun menghiasi keberadaan masjid. Ternyata, tuan rumah di masing-masing rumah tersebut masih memiliki hubungan kekerabatan dengan para pendiri Pesantren Bureng. “Semua yang tinggal di rumah sekitar masjid serta pesantren ini masih saudara,” tutur Mas Zain.

Tepat di depan rumah induk terdapat Jam Matahari, yang masih berfungsi sampai saat ini. Jam matahari ini terbuat dari bangunan menerupai tugu yang tingginya di atas rata-rata pinggang orang dewasa. Di atasnya terdapat sebuah piringan berdiameter sekitar 50 cm dengan guratan-guratan membentuk lingkaran-lingkaran.

Di tengah-tengah piringan terdapat sebuah besi berbahan kuningan yang panjangnya sekitar 20 cm dan berdiameter 3-4 cm berbentuk silinder.

“Dari pandom (jarum) kuningan inilah yang menunjukkan waktu sholatnya. Kalau masuk waktu Dzuhur berarti tidak ada bayangannya karena matahari tepat berada di atas jarum,” tegasnya.

Dengan adanya jam matahari ini semakin menguatkan kedudukan masjid yang dulu dikenal dengan nama Masjid Bureng ini sebagai salah satu masjid tertua (kuno) di Surabaya. Jam matahari ini merupakan teknologi penunjuk waktu yang artefaknya ditemukan di Italia tahun 1746.

Hingga berita ini ditulis, belum ada peneliti yang tertarik untuk mendalami asal usul jam matahari milik Masjid At Taqwa ini. Apakah masih terkait dengan artefak jam matahari yang ada di Italia karena sejaman atau tidak, masih terbuka kesempatan para peneliti untuk menguaknya. (ian/lan/bersambung) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO