LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Babat H. Sisyanto, SH, MM minta agar Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziah PWNU ke depan tidak terlibat politik praktis. ”Itu malah menyengsarakan umat,” kata Sisyanto kepada bangsaonline.com ketika diminta komentar tentang kriteria figur yang layak mimpin NU Jatim ke depan.
Karena itu ia berharap agar Ketua PWNU akan datang adalah sosok yang memperhatikan kepentingan umat. Menurut dia, selain memprioritaskan kemandirian ekonomi NU juga perlu memperhatiakn soal kesehatan. “Karena itu PCNU Babat membangun Rumah Sakit NU (RSNU),” kata Sisyanto. Padahal PCNU Babat baru berdiri dan pengurusnya dilantik tiga tahun lalu, tepatnya 27 Juli 2015.
Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil NU) Jawa Timur bakal digelar pada 28 – 29 Juli 2018 di Pesantren Lirboyo Kediri. Konferwil NU ini akan diikuti 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur.
Yang menarik, hampir semua Rais dan Ketua PCNU merasa jengah dengan keterlibatan PWNU ke dalam politik praktis. Selain itu banyak yang berharap PWNU dipimpin oleh sosok yang secara finansial mandiri terutama karena mampu secara ekonomi.
Sebelumnya, Rais Syuriah PCNU Sumenep KH Taufiqurrahman menegaskan bahwa NU ke depan harus dipimpin oleh sosok yang secara ekonomi mampu sehingga tidak menjadikan NU sebagai komoditas. ”Agar tak menjual NU,” tegas Kiai Taufiqurrahman kepada bangsaonline.com, Selasa malam (17/7/2018).
Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
Bahkan Kiai Taufiqurrahman tak segan-segan menyebut nama untuk Ketua Tanfidziah PWNU ke depan. “Kalau Gus Kikin bersedia bagus,” katanya.
Gus Kikin adalah KH Kikin Abdul Hakim yang kini pengasuh operasional Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Gus Kikin adalah dzuriyah dari Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari. Gus Kikin putra pasangan Kiai Mahfud dan Nyai Abidah Pesantren Seblak Jombang. Nyai Abidah adalah putri Nyai Khoiriyah, putri tertua Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari. Selain pengasuh Pesantren Tebuireng Gus Kikin dikenal sebagai pengusaha di bidang oil dan migas serta media telivisi.
Sementara untuk Rais Syuriah PWNU Jatim, Kiai Taufiqurrahman sepakat jika Dr KH Asep Saifuddin Chalim bersedia. Kiai Asep Saifuddin Chalim adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto. Kini Kiai Asep menjabat Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat dan Musytasyar PCNU Surabaya, disamping A’wan PWNU Jatim.
Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
Kiai Asep adalah putra KH Abdul Chalim, salah satu pendiri NU. Pada kepengurusan PBNU pertama Kiai Abdul Chalim menjabat Naibul Katib (Katib tsani) Syuriah. Sedang KH Abdul Wahab Hasbullah menjabat Katib Awal (Katib Aam). Saat itu Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Rais Akbar dan Hasan Gipo Ketua Umum Tanfidziyah. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News