Puluhan Ribu Umat Hadiri “Bumi Arema Bersholawat, #2019 Tetap Bersaudara, Bersatu untuk NKRI”

Puluhan Ribu Umat Hadiri “Bumi Arema Bersholawat, #2019 Tetap Bersaudara, Bersatu untuk NKRI” Puluhan Ribu Umat Hadiri “Bumi Arema Bersholawat, #2019 Tetap Bersaudara, Bersatu untuk NKRI” di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. foto: ist

Pencetus hastag #2019TetapBersaudara tersebut mengungkapkan, sebagai negara dengan penganut muslim terbesar di dunia umat Islam, Indonesia harus bisa menjaga keutuhan NKRI hingga hari akhir nanti. Apalagi Republik Indonesia ini lahir merupakan hasil perjuangan yang membutuhkan korban jiwa, raga, hingga materi tak terhitung dari darah para alim ulama dan santri untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi.

“Tantangan yang kita hadapi nanti akan semakin berat. Kita pasti akan mampu menghadapi jika bersatu padu. Ukhuwah wathaniyah harus kembali diteguhkan. Siapapun kita, apa pun suku dan golongannya, kita tetap bersaudara. Kita semua adalah anak-anak ibu pertiwi,” tegasnya.

Sementara itu, KH Anwar Iskandar, pengasuh PP Al Amin Kediri Kota yang jadi pembicara terakhir, juga sempat mengingatkan akan peran umat Islam sebagai generasi penerus yang wajib menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di acara yang berlangsung hingga minggu dini hari tersebut, KH Anwar Iskandar membandingkan tantangan ulama di masa lalu dengan saat ini maupun masa mendatang.

“Dulu, karomah ulama dan kiai atas izin Allah SWT bisa mengusir Inggris dan Belanda yang ingin kembali menjajah negeri ini. Mereka punya keunggulan teknologi dan senjata lebih modern. Faktanya, ketika Mbah kiai Hasyim Ashari mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar keluarnya resolusi jihad, ghiroh untuk membela bangsa dan negara memenuhi dada jutaan umat Islam di republik yang baru diproklamasikan. Perlawanan mereka turut memberi andil besar dalam mengusir bangsa penjajah,” bebernya.

Sedangkan ulama saat ini maupun di masa mendatang, punya tantangan untuk menghadapi musuh tak terlihat. “Inilah proxy war. Perang yang tidak terlihat tapi bisa menggerus NKRI dan umat Islam. Mulai dari paham radikal hingga radikalisme dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan tersebarnya informasi-informasi hoaks di dunia maya,” katanya. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warung Bebek Goreng H. Slamet di Kota Malang Terbakar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO