MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA mengaku prihatin terhadap kondisi pendiddikan di Indonesia. Sebab, meski Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk 261.890.900 penduduk mayoritas muslim, tapi hingga sekarang belum memiliki perguruan tinggi bertaraf dunia yang menjadi rujukan internasional. Padahal negara kecil seperti Yaman yang penduduknya sekitar 23 juta jiwa memiliki banyak perguruan tinggi internasional.
“Yaman saja punya dan bisa menggratiskan mahasiswa dari seluruh dunia,” kata pengasuh Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokoerto itu saat peletakan batu pertama pembangunan masjid kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet, Mojokerto Selasa malam (22/10/2019).
BACA JUGA:
- Dandim 0815 Mojokerto Silaturahim, Kiai Asep Tunjukkan Prestasi Santri Amanatul Ummah
- Positif Usung Gus Barra, 5 Parpol Tak Buka Penjaringan Cabup Mojokerto
- Sedekah Kiai Asep Turun Rp 5 Miliar, Dulu Rp 8 Miliar hingga Rp 10 Miliar, Kenapa
- 280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
Dalam acara itu hadir Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Syaikh Barkawi dari Universitas Al-Azhar Mesir yang tugas mengajar di PP Amanatul Ummah beserta para kiai yang tergabung dalam Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN).Hadir juga Ketua Umum JKSN Muhammad Roziqi.
Karena itu Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu merasa terpanggil untuk mendirikan perguruan tinggi Islam internasional yang bisa menggratiskan mahasiwa dari seluruh dunia. “Mohon doanya, saya akan membangun universitas Islam internasional sepanjang dua kilo meter dan gratis,” kata Kiai Asep yang putra kiai salah satu pendiri NU KH Abdul Chalim.
Kiai Asep mengaku sudah menyiapkan lahan yang membentang dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah sampai ke lokasi Institut KH Abdul Chalim. Lahan tanah itu memanjang di atas perbukitan sehingga bangunan universitas Islam Internasional itu bakal asri dan sejuk dengan latar belakang pegunungan yang indah.
Kiai Asep mengaku sudah merintis obsesi besarnya itu. “Sekarang di Institut KH Abdul Chalim sudah ada mahasiswa dari 8 negara yang kuliahnya gratis,” kata kiai yang terkenal kaya raya. Cikal bakal mahasiswa dari beberapa negara itu akan dikembangkan menjadi 30 negara dalam waktu dekat.
Bahkan kepada BANGSAONLINE.com Kiai Asep mengaku akan segera melakukan perjalanan ke beberapa negara Timur Tengah yang memiliki universitas maju dan menggratiskan mahasiswa secara internasional. Tour pendidikan itu akan ia lakukan untuk membangun jaringan sekaligus memperkokoh kemitraan yang sudah dibangun selama ini.