​Korban Covid-19 Bertambah, Besok Malam Kiai Asep Salat Malam-Istighatsah Online Lagi

​Korban Covid-19 Bertambah, Besok Malam Kiai Asep Salat Malam-Istighatsah Online Lagi Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim jadi imam salat hajat di kediaman Gus Bara di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Rabu (8/4/2020). foto: MA/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MAg, kembali akan menggelar salat malam dan istighatsah online pada Kamis (16/4/2020) malam Jumat. Munajat itu untuk memohon kepada Allah SWT agar virus corona atau covid-19 segera dilenyapkan dari bumi Indonesia dan semua Negara di dunia. Ritual keagamaan itu akan dimulai pukul 18.00 WIB hingga selesai di Pondok Pesatren Amanatul Ummah Jalan Silawankerto Utara Surabaya.

“Kita salat malam dan istighatsah bersama sembilan kiai yang akan diikuti ratusan bahkan ribuan jamaah dari rumah masing-masing di seluruh Jawa Timur, belahan wilayah lain Indonesia dan bahkan di luar negeri,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (15/4/2020).

Menurut dia, salat malam dan istighotsah tak boleh jadi seremonial, tapi harus dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas, sehingga diterima oleh Allah SWT. Karena itu Kiai Asep bertekad untuk terus melakukan salat malam dan istighatsah secara istiqamah atau kontinyu setiap Kamis malam sampai covid-19 lenyap dari bumi Indonesia dan negara-negara lain.

Kenapa harus malam Jumat? Kiai Asep menyitir Hadits yang artinya, ada lima malam yang sangat istijabah untuk doa. Yaitu malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam tanggal 1 Rajab, malam tanggal 15 Sya'ban (Nisfu Sya'ban) dan malam Jumat.  

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan salat malam dan istighatsah ini lewat chanel youtube dari rumahnya masing-masing. Menurut Kiai Asep, munajat untuk mengusir covid-19 itu harus dilakukan secara kontinyu dan istiqamah. “Amalan yang baik adalah istiqamah, meski sedikit,” kata putra pendiri NU KH Abdul Chalim Leuwimunding yang Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Rencananya, Kiai Asep juga akan membagi sembako kepada warga tak mampu yang terdampak secara sosial ekonomi covid-19. Namun kali ini ia akan membagikan sembako kepada warga Mojokerto, bukan warga Surabaya seperti sebelumnya.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, pada malam Nisfu Sya’ban, Kiai Asep memimpin munajat para kiai di kediaman Gus Bara, di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Rabu (8/4/2020) malam. Mereka bermunajat memohon dengan khusu' agar virus corona atau covid-19 diangkat dan dilenyapkan oleh Allah SWT.

“Kita harus menunjukkan keikhlasan kita. Kenapa harus ikhlas. Karena dunia ini tanggungjawab orang-orang sholeh,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MAg yang memimpin istighatsah itu. Tampak hadir Prof Dr KH Ridwan Nasir (ketua Yayasan Khadijah dan dosen UINSA Surabaya), Dr KH Muhammad Sujak (Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya), Drs KH Muhammad Roziqi (Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur), KH Muchlis Muhsin (pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Bangkalan), KH Nasir (Madura), Habib Habib Hasyim (Bangil Pasuruan), Habib Abu Bakar (Bangil Pasuruan) dan banyak kiai lainnya.

Juga tampak para bu nyai Muslimat NU. Antara lain: Nyai Hj Fatimah (Sekretaris PC Mulimat NU Kota Surabaya), Nyai Hj Masfufah Hasyim (Wakil Ketua Muslimat NU Surabaya) dan Nyai Aisyah Muhaimin yang juga pengurus Mulimat NU Kota Surabaya.

Yang menarik, sebagai seorang ulama, Kiai Asep tidak hanya ikhtiar batin. Sebelum memimpin salat malam dan istighatsah, pada sore harinya ia turun ke kampung-kampung membagikan sembako dan uang kepada warga terdampak sosial-ekonomi covid-19.

Bersama Muspika (Camat, Kapolsek dan Dandem) Wonocolo ia berkeliling ke kampung-kampung menyedekahkan sebagian hartanya untuk membantu warga yang terdampak sosial-ekonomi covid-19. Ia secara bergantian dengan camat, kapolsek dan dandim membagi sembako kepada warga. "Ini dari Pak Kiai Asep," kata Camat Wonocolo Dr. Denny Christupel Tupamahu, AP, SH, M.Si, M.Mis, M.H, M,Psi kepada warga penerima sembako.

Menrut Kiai Asep, para orang kaya harus peduli terhadap korban covid-19. “Uang Negara itu terbatas. Karena itu kita harus berkontribusi untuk membantu meringankan warga yang terdampak corona,” kata kiai miliarder tapi dermawan itu.

Menurut Kiai Asep, uang konglomerat lebih banyak ketimbang uang Negara. “Karena itu kepedulian konglomerat itu sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti sekarang,” katanya. Ia menyebut sejumlah konglomerat seperti pemilik PT Maspion, PT Gudang Garam, PT Djarum, dan sebagainya. “Mereka ini harus peduli,” katanya.

Dengan mengutip Hadits, Kiai Asep menegaskan bahwa ada empat pilar utama penopang Negara agar suatu bangsa sejahtera dan makmur. “Pertama, ulama berkompeten yang mengamalkan ilmunya. Kedua, birokrat atau pejabat negara. Ketiga, konglomerat yang dermawan. Keempat, orang miskin,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com usai acara

“Jadi birokrat dan konglomerat itu harus mau mendengarkan dan menerima masukan dari ulama yang mukhlis dan tak punya kepentingan. Pejabat dan konglomerat itu harus menjadikan ilmu ulama sebagai referensi dalam mengambil kebijakan untuk kesejahteraan bangsa,” katanya.

Menurut Kiai Asep, jika ulama, birokrat, dan konglomerat besinergi secara positif, maka orang miskin akan gembira dan sejahtera. Karena para orang miskin itu bisa menikmati kepedulian konglomerat dan birokrat. “Orang miskin akan mendoakan mereka,” katanya. (MA)

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO