​Arsul Sani: Godaan Berat dalam Politik, Tidak Ambil yang Bukan Haknya

​Arsul Sani: Godaan Berat dalam Politik, Tidak Ambil yang Bukan Haknya Arsul Sani. foto: jpnn

Dengan demikian, kata Arsul, jika ada perselisihan, mudah diselesaikan. “Kita tidak usah fanatik dan bertengkar habis-habisan,” pinta Arsul.

Ia juga mengungkap tentang keteladanan KH Hasyim Muzadi dalam berpolitik. Menurut dia, Kiai Hasyim Muzadi sangat terbuka dan menerima semua orang, dari partai politik apapun. “Padahal secara pribadi, Kiai Hasyim pasti punya preferensi sendiri. Tapi tetap terbuka kepada semua orang,” kata Arsul.

Ia kemudian memberi contoh dirinya sendiri sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma’ruf saat pilpres. Menurut dia, pihaknya kepada tim Prabowo-Sandi menjelaskan tentang kultur politik yang seharusnya dikembangkan agar tidak terlalu fanatik dan perselisihan mudah diselesaikan.

Begitu juga dengan PKB. Menurut Arsul, PPP selalu tegang jika berhadapan dengan PKB. Tapi ketika menyangkut kepentingan bersama, seperti memperjuangkan lembaga pendidikan Islam dan pesantren, PPP dan PKB bisa bersama.

Ia mengaku selalu berpesan kepada pengurus PPP agar tidak bermusuhan dengan PKB. “Wong podho NU-ne,” katanya. Menurut dia, perbedaan dalam politik itu biasa, karena itu jangan sampai menegasikan persamaan yang harus dibangun.

Selain Arsul Sani yang jadi pembicara, juga Endang Turmudzi, mantan Sekjen PBNU. (mma) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semua Agama Sama? Ini Kata Gus Dur':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO