LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - H. Sholahuddin terus melakukan jihad ekonomi di tengah pandemi covid-19. Petani santri dan sang inisiator penanaman pisang cavendish di wilayah Lamongan dan sekitarnya ini, sekarang sudah bisa kirim antara 4-5 ton per hari pisang cavendish ke beberapa daerah di Jawa Timur.
"Saat ini kami baru bisa kirim pisang cavendish ke beberapa pasar tradisional dan pasar modern di lokalan Jawa Timur, per hari sampai 4-5 ton," kata pria yang juga alumni Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan, saat memanen pisang di kebunnya bersama Kapolres Tuban AKBP Darman, S.I.K. di Desa Brangsi Kecamatan Laren, Sabtu (14/8).
BACA JUGA:
- Pulang Merantau, Pria di Surabaya Ditemukan Tewas Gantung Diri
- Hadiri Festival Kupatan di Tanjung Kodok, Bupati Lamongan: Upaya Lestarikan Tradisi Leluhur
- Pasangan Suami Istri di Lamongan Meninggal Dunia Usai Ditabrak Mobil
- Panen Pisang Bersama Petani Millenial Lumajang, Khofifah Dorong Ekstensifikasi Lahan
Menurut Sholahuddin, sebenarnya banyak sekali permintaan pisang cavendish ini, mulai dari Semarang, Solo, Yogyakarta, dan beberapa kota besar dalam negeri. Namun dirinya bersama mitra petani lainnya masih belum bisa melayani, karena keterbatasan produksi.
Selain permintaan dari beberapa kota besar di dalam negeri, kata Kaji Sholah, panggilan akrab Sholahuddin, permintaan pisang jenis cavendish ini juga datang dari luar negeri. Antara lain Malaysia dan Turki. Malaysia misalnya minta dikirim per bulan 1.000 ton.
"Memang permintaan pasar pisang cavendish cukup besar baik di dalam negeri maupun luar negeri, namun kami belum bisa penuhi permintaan itu, negara Turki yang permintaanya malah cukup besar sampai 1.000 ton per bulan," jelasnya.
Untuk memenuhi permintaan meski tidak semaksimal yang diinginkan pasar, pihaknya kini terus mendorong para mitra petani untuk menanam pisang cavendish. Saat ini, kata Sholah, sudah 192 hektare tanaman pisang yang ia tanam bersama beberapa petani sekitar.