Peringati Hari Tani Nasional, Petani di Kabupaten Kediri Keluhkan Harga Pupuk yang Mahal

Peringati Hari Tani Nasional, Petani di Kabupaten Kediri Keluhkan Harga Pupuk yang Mahal Ketua Kelompok Tani Mugi Rahayu Desa Tiru Kidul, Kabupaten Kediri, Sukarno, menyerahkan potongan nasi tumpeng kepada Sekretaris Dispertabun Kabupaten Kediri, Triyono. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Mugi Rahayu, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Sukarno. Ia membenarkan harga pupuk non-subsidi memang sangat mahal, yaitu Rp280 ribu/sak untuk jenis ZA.

"Kami mempunyai solusi alternatif dengan kelangkaan pupuk dan mahalnya harga pupuk non-subsidi itu, yaitu membuat pupuk organik," katanya usai acara peringatan Hari Tani Nasional di Desa Tiru Kidul.

Meski demikian, ia berharap pemerintah memberikan solusi agar harga pupuk non subsidi tidak terlalu tinggi.

Sementara itu, Kasi Perlindungan Tanaman dan Pengamanan Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Sahat Tua, mengakui bila harga pupuk saat ini sedang naik. Menurutnya, hal itu bisa disiasati dengan penggunaan pupuk organik.

"Salah satu petani pernah bercerita, sebelumnya, setiap luasan lahan 100 ru memerlukan pupuk 6 kuintal. Sekarang hanya 2 kuintal karena saat ini menggunakan pupuk organik. Makanya saat ini sedang digalakkan pemakaian pupuk organik," kata Sahat. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO