Nur Qolib Apresiasi DPAC yang Mencalonkan Dirinya Jadi Ketua PPP Gresik

Nur Qolib Apresiasi DPAC yang Mencalonkan Dirinya Jadi Ketua PPP Gresik Ketua Majelis Pakar DPC PPP Kabupaten Gresik, Nur Qolib.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Majelis Pakar DPC Kabupaten Gresik, Nur Qolib, mengapresiasi sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Gresik yang mencalonkan dirinya sebagai Ketua DPC Gresik pada musyawarah cabang (Muscab) Gresik mendatang.

"Munculnya 2 nama kandidat Ketua DPC Gresik periode 2021-2026, yakni Khoirul Huda dan Nur Qolib, saya secara pribadi mengapresiasi. Munculnya 2 nama itu merupakan representasi kehendak DPAC dan kader yang peduli dengan masa depan ," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Rabu (8/12).

Ia mengapresiasi DPAC dan berbagai pihak yang telah memunculkan nama dirinya sebagai salah satu Calon Ketua DPC Gresik. Nur Qolib berharap, apa yang dilakukan mendapat restu dari Allah SWT.

Menurut dia, sesuai ketentuan yang baru di Peraturan Organisasi No. 1 tahun 2021, bahwa calon Ketua-Sekretaris boleh dari internal atau eksternal, dengan syarat dan ketentuan. Sedangkan peserta muscab terdiri dari semua personalia Pengurus Harian (PH) DPC, Pimpinan Majelis DPC, Ketua-Sekretaris PAC, Badan Otonom (Banom), dan Pejabat legislatif-eksekutif dari .

"Mengacu PO tersebut, dalam muscab nantinya ada 20 orang yang berhak memberikan suaranya," tuturnya.

Mereka yang memiliki suara dalam muscab yakni, DPC (PH dan Majelis) 1 suara, PAC (PH dan Majelis) 1 suara x 18 DPAC se-Kabupaten Gresik 18, dan suara Badan Otonom (WPP, GPK, AMK) 1 suara.

"Muscab menggunakan pemilihan sistem formatur, sehingga masing-masing akan memilih anggota formatur. Susunan formatur lengkap, yakni ketua formatur adalah utusan DPW yang ditunjuk, kemudian anggota 1 formatur dari utusan DPP yang ditunjuk, 2 anggota formatur dari utusan DPC yang dipilih dalam muscab, dan anggota 3-6 formatur dari utusan DPAC yang dipilih dalam muscab," paparnya.

"Tim formatur memilih ketua-sekretaris dan kelengkapan lainnya untuk diusulkan ke DPP melalui DPW," kata Nur Qolib.

Adapun kriteria untuk jabatan ketua dan sekretaris telah diatur dalam AD-ART dan PO No. 1 tahun 2021.

"Untuk Kabupaten Gresik, perlu pencermatan dan pengkhidmatan yang mendalam tentang siapa yang layak memimpin Gresik ke depan. Kondisi riil hari ini hasil Pemilu 2019, perolehan suara Gresik turun drastis, dari 7 kursi di Pemilu 2014 menjadi hanya 3 kursi di Pemilu 2019, sehingga tidak bisa membentuk fraksi mandiri di DPRD," ungkapnya.

Ia menilai perlu pemimpin yang visioner, memiliki pandangan jauh ke depan tentang visi, misi, perjuangan , dan penyiapan kader masa depan untuk mengembalikan kejayaan di Gresik.

"Berpengalaman, pernah memimpin di tingkat kabupaten, memiliki kemampuan mengatur organisasi yang baik, mampu mengkomunikasikan program secara vertikal dan horisontal. Juga memiliki konsep strategi dan program yang jelas, tersistem, terukur dan dapat dilaksanakan oleh cabang, anak cabang, sampai ranting," urai Nur Qolib.

Menurutnya, suksesi kepemimpinan DPC Gresik periode 2021-2026 merupakan momen penting. Sebab, ada beberapa hal yang menjadi perhatian, seperti menyelamatkan dari degradasi partai dalam pemilu 2024. Setidaknya, harus mampu lolos parliamentary threshold (PT).

"DPP saat ini menerapkan sistem 'Demokrasi Sentralistik' yang pada intinya keputusan apapun atas persetujuan DPP, termasuk ketua-sekretaris DPC yang diperebutkan dalam muscab. Oleh karena itu, dalam muscab kita tidak perlu terlalu fokus pada pemilihan Ketua-Sekretaris DPC, tetapi juga perlu membahas program kerja ke depan," pungkasnya. (hud/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO