KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan pembekalan dalam ceramah tematik pada diklat peningkatan kapasitas SDM kepala desa angkatan VI, VII, dan VIII tahun 2023 di Hotel Amarta Hills Kota Batu, Kamis (16/11) malam.
Di hadapan 180 kepala desa, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh kepala desa atas upaya dan kerja kerasnya mensejahterakan masyarakat desa. Berbagai upaya ini bahkan mampu mencatatkan Jatim sebagai provinsi dengan persentase jumlah desa/kelurahan 'cepat berkembang' tertinggi nasional.
BACA JUGA:
- Lantik PW IKA Unair Kepri, Khofifah Sampaikan 3 Hal Penting untuk Alumni
- Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
- Kepala Dindik Jatim Tegaskan Tidak Ada Larangan Study Tour
- DPRD Jatim Setujui LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023, Adhy Karyono Beberkan Target Kinerja
"Pada tanggal 10 November kemarin, kita mendapatkan penghargaan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan (epdeskel) dari Kementerian Dalam Negeri RI, karena perkembangan desa di Jatim paling dahsyat. Terima kasih, ini sungguh berkat kerja keras panjenengan semua," ungkapnya.
Selain itu, berkat kerja keras para kepala desa juga mampu mewujudkan desa mandiri di Jatim terbanyak secara nasional. Pada tahun 2023, dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, sebanyak 2.800 di antaranya ada di Jatim atau 24,44 persen.
Jumlah desa mandiri ini juga naik signifikan dibanding 2022. Saat itu tercatat ada 1.490 desa mandiri, dan tahun ini bertambah 1.310 desa menjadi 2.800 atau naik 88 persen. Ditambahkan pada tahun 2019, di Jatim ada 344 desa tertinggal. Per tahun 2020 desa tertinggal di Jatim menyisakan 3, kemudian tahun 2021 tidak ada desa tertinggal di Jatim.
"Terima kasih, ini karena komandannya yaitu para kepala desa yang luar biasa. Sehingga, mengharumkan nama Provinsi Jawa Timur di antara provinsi se-Indonesia. Ini kerja cerdas para kepala desa. Mohon apa yang sudah dicapai ini bisa kita jaga dan terus ditumbuhkembangkan," harapnya.
Lebih lanjut, dijelaskan Khofifah, pada tanggal 9 November lalu di Istana Wapres telah diumumkan bahwa kemiskinan ekstrem di Jatim turun signifikan sebesar 3,58% atau turun sebanyak 1.480.140 jiwa selama tiga tahun terakhir mulai tahun 2020-2023.
Klik Berita Selanjutnya