​Mantan Sekda 'Cokot' Bupati, Kabag Humas Nganjuk Tutup Mulut

​Mantan Sekda Masduqi ketika ditahan Kejaksaan Negeri Nganjuk beberapa waktu lalu / repro

Dari perintah bupati itu, maka disisipkan alokasi anggaran belanja kain batik tradisional sebesar Rp 6.262.000 ke APBD 2015. Penyisipan anggaran belanja batik itu juga mendapat pengesahan dari DPRD Kabupaten Nganjuk.

Usai persidangan, kepada sejumlah media Masduqi mengatakan, ada hal yang menarik dalam pelaksanaan belanja kain batik untuk PNS Pemkab Nganjuk. "Jadi anggaran Rp 6 milliar hanya dibelanjakan Rp 2 milliar. Saya dituduh, dicatat katanya saya dapat Rp 20 juta. Padahal saya itu loh nggak dapat," terangnya.

Ia menambahkan, dari pembelanjaan tersebut, Bupati Nganjuk menerima uang sebesar Rp.500 juta dan tercatat. Namun menurutnya, hingga kini tidak dilakukan penahanan terhadap Bupati Nganjuk sendiri. Belum lagi masih menurut Masduqi, adanya broker dalam pengadaan kain batik tersebut yang menerima Rp. 550 juta pun hingga kini masih bebas melenggang. "Saya Rp 20 juta dan tidak menerima ini malah ditahan. Wes pikiren dewe. (Silahkan dipikir sendiri)," kata Masduqi diakhir pembicaraannya.

Sementara Amir Burhanuddin, kuasa hukum Masduqi menambahkan, dari dakwaan yang disampaikan JPU sudah jelas uraian perbuatan orang per orangnya. Dari melihat dan meneliti dakwaan itu, bisa ditelusuri siapa yang mempunyai niat untuk merangkai kegiatan barang (belanja kain batik).

"Ini kan diawali dari telepon Bupati ke kepala Bappeda. Kemudian tiba-tiba dimasukkan anggaran. Turun lagi sampai ke penguncian spek, itu pun atas permintaan dan harus disetujui istrinya bupati. Semuanya sudah disampaikan jelas tadi dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum," kata Amir. Ia menambahkan, secara teknis, yang mengatur Sunartoyo bersama istrinya bupati. Sehingga menurut Amir, bisa ditarik siapa yang punya niat jahat serta siapa yang mengaktualisasi dalam perbuatan pidana tersebut.

Kabag Humas Pemkab Nganjuk, Ghozali Affandy yang dihubungi bangsaonline via telepon selular, jumat (9/9) lebih memilih aksi tutup mulut.  Ghozali sempat mengangkat telepon namun segera dimatikan begitu tahu jika media yang menghubungi. Konfirmasi via pesan singkat pun tidak berbalas.(dtc/dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO