Bantu Pencegahan Corona, Santri di Tuban Lembur Bikin Masker, Lalu Dibagikan Cuma-cuma

Bantu Pencegahan Corona, Santri di Tuban Lembur Bikin Masker, Lalu Dibagikan Cuma-cuma Proses pembuatan masker oleh santri Ponpes Nahdlotut Tholibin al-Islamiyyin (NTI).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan santri Ponpes Nahdlotut Tholibin al-Islamiyyin (NTI) Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten membuat masker sendiri, untuk dibagikan secara gratis kepada warga di lingkungan pesantren, Minggu (29/3).

Mereka rela memproduksi masker hingga lembur, lantaran masyarakat mulai kesulitan mendapatkan masker. Sebab, saat ini stok masker di toko maupun apotek sudah banyak yang kosong. Kalaupun ada, harganya sudah naik berkali lipat.

Upaya pembuatan masker tersebut untuk mendukung pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran virus Corona di Kabupaten .

Pengasuh Ponpes NTI Kebonharjo, KH. Achmad Alam Farid menyampaikan, ratusan masker tersebut dikerjakan santri yang selama ini mendapatkan pelatihan menjahit di Balai Latihan Kerja (BLK) atau laboratorium menjahit milik pesantren.

Selain dibagikan kepada warga, masker itu juga diberikan kepada seluruh santri putra dan putri, para kiai, dan guru di lingkungan Ponpes NTI.

"Produksi masker dilakukan mandiri lantaran pihak pesantren kesulitan mendapatkan barang itu di toko. Sedangkan pesan online pun, beberapa penjual mematok harga cukup tinggi," ujar Gus Farid sapaan akrabnya.

Kata dia, sebenarnya pihak pesantren berkeinginan memproduksi lebih banyak lagi masker untuk dibagikan gratis kepada warga secara umum. Namun, hal itu terkendala dengan banyaknya santri peserta BLK yang terpaksa pulang karena wabah Corona.

"Keinginan saya ingin membuat masker sebanyak-banyaknya untuk warga di luar pesantren. Tetapi, saya lihat anak-anak dulu, mereka yang tergabung dalam kelas menjahit pulang atau tidak. Kami ingin pesantren bisa bersumbangsih membantu pencegahan Corona," bebernya.

Sementara itu, Dewi Masitoh, salah satu santriwati yang yang ikut terlibat dalam pembuatan masker, mengaku baru pertama kali ini menjahit untuk produksi masker. Menurutnya, proses membuat masker cukup mudah.

Masker yang dibuat berbahan kain jenis wolly crepe. Satu masker bisa selesai hanya 5 menit saja.

"Justru yang butuh waktu lama adalah proses pemotongan kain. Kami lembur malam sampai dini hari untuk menyelesaikan ratusan masker," ceritanya. (wan/rev)

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO