​Berhasil Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di Kalangan Guru, Positif Tinggal 4 Orang

​Berhasil Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di Kalangan Guru, Positif Tinggal 4 Orang Para guru SD negeri dan swasta yang mengikuti tes swab massal di Labkesda Gayungan, Selasa (1/9/2020) kemarin. (foto: ist).

“Kenapa harus dilakukan pemeriksaan masif? Karena kita harus menemukan dari awal deteksi, begitu mengetahuinya langsung kita terapi. Ini salah satu cara kita, agar pasien banyak yang sembuh,” ungkapnya.

Feny juga memaparkan, bagi para guru yang memiliki komorbid (penyakit penyerta) maka diwajibkan untuk ekstra menjaga kondisinya agar tidak kambuh. Misalnya, penyakit diabetes harus tetap mengonsumsi obat-obat yang dianjurkan agar diabetesnya tetap terkendali. “Jadi seperti diabetes itu tidak mungkin sembuh. Tetapi dia bisa terkendali,” paparnya.

Bahkan ia mengimbau kepada para guru agar memperketat dalam menjaga protokol. Terutama menjaga jarak, mengenakan masker, dan rajin cuci tangan, olahraga rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan berjemur sebelum pukul 09.00 WIB. Jika nantinya para guru datang ke sekolah, maka dilarang untuk makan bersama-sama tanpa memerhatikan jarak.

“Apalagi ngobrol tanpa mengenakan masker. Jangan sampai itu terjadi karena kita tidak tahu virus itu ada di mana,” pesan Feny.

Feny juga mengungkapkan, hingga kemarin (Rabu, 3/9/2020) jumlah pasien kumulatif di Surabaya yang dinyatakan sembuh mencapai 9.989 orang. Angka itu merupakan bagian dari jumlah kumulatif pasien konfirmasi sebanyak 12.436 orang.

“Untuk yang dalam perawatan, yakni 1.501 terdiri dari rawat jalan 692 orang, rawat inap rumah sakit 569 orang, Hotel Asrama Haji 163 orang, dan RS Lapangan 77 kasus,” pungkasnya. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral, Guru SMPN di Surabaya Terekam Memukul Kepala Seorang Siswa':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO